Pengusaha Ganepo Butuh 5 Ton Ubi Sehari

VII Koto Talago memiliki potensi industri rumah-tangga. Diantaranya, kue kering di Jorong Tanjuangjati dan Talago, rubik ganepo (kerupuk berbahan baku ubi) di Padangkandi, Kotokociak dan Ampanggadang, serta rendang telur di Padangkandi dan Padangjapang.


Usaha rubik ganepo di VII Koto Talago telah mendapat pembinaan dari BPTP Sumbar. Usaha ini digeluti sekitar 80 kepala keluarga yang mempekerjakan tenaga kerja hampir 500 orang. Para pembuat ganepo tergabung dalam kelompok Super Ganepo yang merupakan kelompok berprestasi nasional. Beralamat di Jorong Padangkandi.


Kendati usaha rubik ganepo menjadi tumpuan hidup bagi ratusan orang, tapi kendala tetap ditemui. Paling mendasar adalah bahan baku rubik. Pengelola usaha rubik ganepo butuh setidaknya 5 ton ubi setiap hari. Untuk itu, terpaksa didatangkan dari berbagai daerah di Sumbar.


”Persoalan bahan-baku ini telah disikapi Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Limapuluh Kota, dengan membantu pembukaan lahan untuk ubi kayu seluas 10 hektare. Lahan itu dikelola kelompok tani Suka Maju Padangkandi. Walau demikian, tetap butuh ubi 5 ton per hari.


Tahun ini, masih terdapat kepala keluarga yang mendapatkan beras miskin dari pemerintah. Namun pendapatan warga Padangkandi, diklaim sudah Rp50 ribu per harinya.


*Dari berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment